Margonda | jurnaldepok.com
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu dan Wali Kota Depok, Mohammad Idris tidak masuk dalam survei calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat.
Ketua Lembaga Study Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriafi mengatakan, pihaknya melakukan survei Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat pilihan masyarakat Kota Depok pada pemilihan kepala daerah tahun 2024.
“Hasil survei Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) yang digelar selama Juli terdapat
elektabilitas lima besar Calon Gubernur pilihan masyarakat Kota Depok diantaranya adalah Ridwan Kamil 35,68%, Dedi Mulyadi 28,64%, Ahmad Syaikhu 9,43%, Ilham Akbar Habibie 8,18%, Bima Arya 5,11%, Deddy Mizwar 3,07%, Desy Ratnasari 2,16%, Dedi Yusuf 1,48%, Rheza Yogaswara 1,25% dan Ono Surono 1,02%,” ujarnya.
Sementara, sambungnya, elektabilitas Calon Wakil Gubernur pilihan masyarakat Kota Depok adalah Dedi Mulyadi 23,07%, Dedi Yusuf 9,43%, Dedi Mizwar 9,32%, Desy Ratnasari 9,09%, Bima Arya 8,52%, Ahmad Syaikhu 3,86%, Ilham Akbar Habibie 2,39%, Ono Surono 1,48%, Saiful Huda 1,36%, dan Muhammad Iriawan 1,14%.
“Adapun tujuan dari survei tersebut adalah mengetahui gambaran elektabilitas calon peserta pilkada tahun 2024 yang menjadi pilihan masyarakat Kota Depok,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, survei dilakukan di lapangan 25-29 Juli dengan metode cluster random sampling dengan menggunakan teori slovin dalam pengambilan sampelnya, lalu margin error 3-4% dengan tingkat kepercayaan 95% lalu.
“Sampel 880 responden lalu lima instrumen tertutup dan keenam wawancara atau tatap muka,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengusung pasangan Haru Suandharu dan Mohammad Idris sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada pelaksanan Pemilihan Kepada Daerah, 27 November 2024.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu saat kegiatan pendidikan Politik PKS di Kota Depok. Dia mengatakan, untuk calon gubernur dari PKS ada dua nama yang diusulkan ke DPP partai tersebut yakni Mohammad Idris dan Haru Suandharu.
“Nama saya dan Mohammad Idris (Wali Kota Depok,red) sudah diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat PKS dan belum dikembalikan lagi. Gubernur ini berpengaruh konstelasi nasional. DKI kita masih menunggu dari DPP, posisinya PKS akan berkoalisi dengan partai mana dan kemudian calonnya siapa. Jadi kita sudah ajukan tapi belum balik lagi SK-nya,” kata Haru.
Haru menjelaskan, alasan SK DPP untuk calon gubernur belum keluar karena calon Gubernur DKI Jakarta belum selesai sehingga masih menunggu. n Aji Hendro